Hosting Unlimited Indonesia

Wacana Borneo Merdeka Kembali Bergulir

Written By Unknown on Saturday, October 25, 2014 | Saturday, October 25, 2014

Fungsionaris DAD Saat Rapat, insert Simpe Ilone
Palangkaraya (Metro Kalimantan) - Sejumlah tokoh Dayak menggulirkan wacana Borneo Merdeka. Hal ini menyusul tak adanya wakil Kalteng yang duduk di Pemerintahan Pusat. Lebih-lebih saat posisi Agustin Teras Narang yang digadang-gadang mewakili putra Kalteng sebagai menteri terancam terganjal oleh hasil screening KPK dan PPATK. 

Namun  Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng menegaskan sejauh ini isu tersebut belum pernah dibicarakan. “Tidak, sampai saat ini kita belum berpikir ke arah sana dan kita masih setia dalam bingkai NKRI. Itu masih berupa aspirasi individu-individu tokoh Dayak. Kita belum membicarakan itu,” tegas Ketua DAD Kalteng H Sabran Ahmad saat dimintai tanggapan terkait wacana Borneo Merdeka yang digulirkan beberapa tokoh DAD saat jumpa pers di kediamannnya di Jalan Piere Tanden sehari sebelumnya, Jumat (24/10)

Meski diakui Sabran, tindakan Pemerintah Pusat baik KPK maupun PPATK yang dikabarkan telah memberi tanda merah kepada calon menteri asal Kalteng, Agustin Teras Narang, dinilai telah melukai perasaan sebagian besar masyarakat Dayak namun DAD belum berpikir sejauh itu.

“Kita berharap KPK dan PPATK serta Pemerintah Pusat dapat bersikap bijak terhadap kondisi ini. Kita berharap agar Kalteng tidak hanya dijadikan seperti sapi perahan saja, tetapi juga diberikan kesempatan untuk maju,” ucapnya dalam jumpa pers, Jumat (24/10).

Sebelumnya, Fungsionaris DAD dan juga Anggota MADN, yang merupakan tokoh dari Kabupaten Kapuas, Simpei Ilon menegaskan, secara pribadi siap menggalang dukungan untuk menyuarakan Borneo Merdeka. Terutama  jika tidak ada putra dari Kalimantan, khususnya Kalteng yang duduk di Pemerintahan Pusat.

Dikatakan Simpei, apa yang disampaikannya merupakan aspirasi dan bentuk kekecewaan dari massyarakat bawah, khususnya para tokoh dari Kabupaten Kapuas.

Damang di Kapuas ini menilai, selama ini pemerintah pusat belum memberikan kesempatan putra-putri terbaik asal Kalteng untuk bisa masuk di lingkaran pemerintah pusat.

“Secara pribadi saya siap menggalang dukungan untuk menyuarakan Borneo Merdeka jika aspirasi kami tidak didengarkan dan terkesan dipersulit dengan berbagai ganjalan persoalan,” tegasnya.

Pernyataan tersebut juga mendapat dukungan dari Ketua Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (BATAMAD) Kalteng, Lohing Simon. Menurut dia, memang hingga saat ini secara resmi DAD maupun MADN belum menyatakan dukungan atas wacana menyuarakan Borneo Merdeka, tapi tidak tertutup kemungkinan dukungan itu akan diberikan.

“Ya bisa saja wacana itu mendapat dukungan, kalau memang pemerintah pusat tidak mendengarkan aspirasi kami,” katanya. (kalteng pos/uyi/tur/mk)

1 komentar:

Anonymous said...

dasar orang gila, lain berita lain pula komentarnya.