Hosting Unlimited Indonesia

Hukum Sudah Dipermainkan Kejati Kalsel

Written By Unknown on Monday, November 10, 2014 | Monday, November 10, 2014

aspidsua kejati dengan ketusnya menngahadapi para pendemo/agus metro kalimantan
Aspidsus Kejati kalsel dgn ketusnya menghadapi pendemo
Banjarmasin (Metro Kalimantan) - Kejati kalsel kembali di demo oleh Keluarga Besar Alalak (Kebal)  dan Ormas yang datang langsung dari martapura Senin, (10/11/2014).

Dalam aksi demo kali ini mereka hanya menurunkan sekitar 150 orang yang diangkut  dengan menggunakan  5 buah truk dari warga alalak dan sekitar 60 orang masa  dari Martapura.

Dari orasinya para pendemo meneriakkan agar bisa bertemu dengan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan Pudji Basuki Setijono, SH , karena mereka menyebut Kejati  dengan sebutan Abah (red, Bapak ) mereka ingin sekali untuk bertemu orang tua mereka, bukan Ass Pidsus Zulhadi Kejati  kata Asikin.

Hukum sudah dikendalikan, siapa yang punya uang dia yang memiliki hukum, yang tidak punya hukum langsung diterapkan seperti para tersangka yang sudah tidak punya uang langsung dijadikan tersangka  dan dilakukan penahanan, berarti .hukum sudah dipermainkan Kejati Kalsel, banyak kasus korupsi yang tidak ditindak lanjuti oleh pihak kejati kalsel . Hari ini kita menghadapi melawan penjajah hukum kata orator dari KNPI Martapura.

Asikin menambahkan bahwa mereka para tersangka bansos merupakan para pekerja administrasi, bukan pelaku yang melakukan bansos penyaluran bansos padahal nama nama anggota  DPRD Kalsel sudah disebutkan di pengadilan seperti Puar Junaidi, Riswandi, ketua dewan DPRD Nasib Alamsyah mask tidak tahu masalah bansos kan aneh dan lucu.dan itu merupakan fakta. Mereka menuntut agar Kejati Kalsel segera melaksanakan penetapan para tersangka lainnya dari kalangan anggota DPRD Kalsel karena mereka menganggap kejati merupakan ayah, sehingga anak menagih janji kepada orang tuanya.

H Imau ketua koordinator Kebal mengatakan bahwa kinerja Kejati Kalsel sangat lambat, kalau lambat lebih baik mundur. seperti bilboard yang bertuliskan "Pina Galai Banar Begawi Ampih Haja Gin ......Pian Menjabat" (red, Lambat benar kerjanya,kalau tidak berhenti saja Kejati menjabat) katanya, setelah bernegosiasi dengan pihak kepolisian, yang mana mereka diminta untuk membubarkan diri karena sudah dibilang sudah mengganggu para pekerja.

Kami akan melakukan aksi lagi  pada hari Rabu, kalau tidak ada tanggapan akan melakukan aksi demo yang lebih besar lagi  Kata H Imau. (ags)


0 komentar: