Hosting Unlimited Indonesia

Kepala Negara APEC Termasuk Obama Kaget, Jokowi Tegas

Written By Unknown on Tuesday, November 11, 2014 | Tuesday, November 11, 2014

Jokowi Saat Pemaparan Didepan KTT APEC
Beijing  (Metro Kalimantan) - Sikap tegas Presiden RI, Joko Widodo dalam pertemuan bilateral selama KTT APEC berlangsung membuat sejumlah kepala negara kaget dan terkagum-kagum.

Selama KTT APEC, Jokowi bertemu dengan sejumlah kepala negara, di antaranya dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abee, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Viet Nam, Truong Tan Sang, dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Negara-negara tersebut berusaha merebut perhatian dan pengaruhnya di Indonesia. Mereka ingin menyetir agar Indonesia mengikuti keinginan mereka.

Presiden Jokowi menolak. Ia meminta pola kerja sama yang berimbang, tanpa menganggap lemah yang lain.

“Selalu saya sampaikan, termasuk dengan Obama. Saya kan blak-blakan, sampai mereka kaget. Saya mintanya kan to the point aja, enggak belok-belok,” kata Jokowi.

Memang figur Jokowi cukup menarik perhatian para peserta APEC, karena dikenal dengan gaya pemipin yang lugas, sederhana, apa adanya.

Dia juga dikenal dengan gaya menyapa serta melihat pembangunan di masyarakat melalui blusukan.

Forum APEC dihadiri 21 kepala negara dari Asia-Pasifik, di antaranya Presiden Amerika Serikat Barack Obama, Presiden Tiongkok Xi Jianping, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abee.

Forum ini juga dihadiri hampir 500 orang pemimpin perusahaan besar di dunia. Dalam forum ini, berbagai isu ekonomi dikemukakan. Berbagai kepentingan juga disampaikan oleh tiap-tiap kepala negara.

Jokowi mengakui ada tarik-menarik kepentingan dari para pemipin dunia untuk memberi pengaruh, khusunya terhadap Indonesia.

Namun, Indonesia tidak terpengaruh dengan tarik-menarik tersebut. Indonesia berada di tengah dengan menempatkan politik luar negeri bebas-aktif sebagaimana diamanatkan konstitusi.

"Kelihatan, pas makan malam, kenapa saya ada di sebelah kanannya Presiden Xi Jinping (Tiongkok), di sana ada Obama (Amerika), lalu Putin (Rusia). Saya berada di mana, tengah. Itu simbol. Simbol-simbol itu harus bisa dibaca," kata Jokowi dalam wawancara di Hotel Kempinski, Senin (10/11) malam.

Ia menyebut Indonesia menjadi satu negara yang menjadi rebutan dunia, terutama para peserta APEC. Pasalnya, Indonesia punya posisi strategis di kawasan ASEAN dan Asia serta dunia.

Indonesia juga negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia dan berhasil menyelaraskan antara demokrasi dan Islam.

Menanggapi ide kawasan perdagangan bebas Asia-Pasifik yang ditawarkan Tiongkok tetapi berlawanan dengan Trans Asia-Pasifik, Jokowi menegaskan tidak mau masuk ke satu kepentingan saja.

Indonesia memiliki strategi sendiri setelah berhitung dan berkalkulasi dengan produk-produk yang dimiliki Indonesia.

“Kita enggak masuk ke situ. Kita harus berkalkulasi dulu produk-produk kita. Apa yang menguntungkan kita, jangan kita ditarik untuk kepentingan mereka. Lebih bagus tarung kalau seperti itu, karena banyak produk kita yang tidak masuk ke pasar mereka. Padahal ditanam rakyat,” jelas Jokowi.

Ia menyebut contoh rotan, kelapa sawit, kertas, hasil tangkapan ikan, dan sejumlah produk lainnya yang tidak dibuka akses pasarnya bagi Indonesia. Padahal yang menghasilkan produk-produk itu bukan perusahaan besar tetapi rakyat biasa.

“Hal seperti itu harus berani kita meminta membuka. Jangan kita diminta membuka dan orang lain membanjiri negeri kita,” tuturnya.

Dia menegaskan persoalan-persoalan seperti itu yang disampaikan pada pertemuan bilateral dengan sejumlah kepala negara.(sp/mk)

0 komentar: