Jakarta (Metro Kalimantan) - Deputi Tim Transisi Akbar Faisal menduga ada
pihak-pihak yang tidak legowo atas terpilihnya Jokowi-JK sebagai
Presiden dan Wakil Presiden RI, dan berusaha menjegal langkah keduanya.
Meski demikian, kata Akbar, pihaknya mengaku tidak takut.
"Dengan
telanjang, seorang pimpinan partai, saya tidak perlu menyebutkan
namanya, mengatakan ini (pilkada lewat DPRD) adalah langkah awal, dan 4
kemenangan awal ini akan dijadikan sebagai modal awal ke depan," kata
Akbar.
Pernyataan tersebut diungkapkan Akbar kepada wartawan di
Kantor Transisi, Jalan Situbondo No. 10, Jakarta Pusat, Minggu
(28/9/2014).
"Saya coba menganalisis ini dengan pendekatan
analisis wacana yang saya pahami, saya katakan oh ya, mereka menyiapkan
skenario, tetapi kami tidak takut, kenapa? Karena rakyat sudah
menentukan pilihannya. Dan pilihan itu bernama Jokowi-JK sebagai
presiden dan wakil presiden terpilih," imbuh Akbar dengan nada serius.
Akbar
menilai bahwa mengembalikan pilkada lewat DPRD sama saja merampas hak
rakyat. Ia pun mengatakan agar rakyat mencatat nama-nama anggota DPR dan
partai-partai yang tidak mendukung pilkada langsung.
"Saya cuma
ingin mengatakan, kepada seluruh rakyat Indonesia, mari mencatat
nama-nama anggota DPR dan partai-partai yang menunjukkan kekuatan
megalomannya di parlemen pada rapat paripurna kemarin. Catat,
mereka-mereka inilah yang merampas suara rakyat," imbuhnya.(dtk/mk)
Pilkada Lewat DPRD Sama Saja Merampas Hak Rakyat
Written By Unknown on Sunday, September 28, 2014 | Sunday, September 28, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment