Jakarta (Metro Kalimantan) - Pengamat politik dari Center for Strategic
and International Studies (CSIS) Philips J Vermonte menilai meskipun
tidak sempurna, nama-nama yang masuk ke dalam kabinet kerja sudah cukup
baik.
Menurutnya, ada tiga hal yang patut menjadi perhatian masyarakat
terhadap kabinet kerja ini.
Pertama, adalah kondisi keterwakilan perempuan. Dibanding era Mantan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jumlah menteri perempuan di Kabinet
Kerja naik 100 persen, dari yang sebelumnya hanya empat orang menjadi
delapan orang.
"Tetapi ini kuantitas, bukan kualitas. Lihat kinerjanya dulu baru nilai," katanya di Jakarta, Senin (27/10).
Kedua, menurut Philips, adalah tidak adanya representasi Muhammadiyah
di Kabinet Kerja. Philips menganggap keterwakilan Muhammidayah ini hal
yang serius. Sebab, tokoh-tokoh Muhammadiyah sudah membantu Jokowi pada
pilpres yang lalu.
"Jokowi atau PDI-P tidak sensitif. Tokoh-tokoh muhamadiyah bantu
habis keterpilihan Jokowi. Bahkan pasang badan melawan kampanye hitam
terhadap Jokowi. Misalnya Buya Syafii Maarif di Sumbar dan tempat-tempat
lain. Di tengah anggota Muhammadiyah yang dukung Prabowo. Situasi ini
menjadi rumit buat Jokowi ke depan," ujarnya.
Ketiga, adalah terpilihnya Ryamizard Ryacudu sebagai Menteri
Pertahanan. Pihilips menjelaskan bahwa Ryamizard adalah jenderal yang
konservatif dan sangat militeristik, yang tidak senang dengan aktivis
pro demokrasi. Dulu, sewaktu pemberontakan Aceh dan Papua, Ryamizard
sangat keras terhadap separatis hingga perlawanan di Aceh menjadi lebih
kuat lagi.(sp/mk)
3 Hal Yang Diperhatikan Dalam Kabinet Jokowi JK
Written By Unknown on Monday, October 27, 2014 | Monday, October 27, 2014
Label:
metronasional
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment