Gunung Sinabung Kembali Meletus |
Jakarta (Metro Kalimantan) - Gunung Sinabung
kembali meletus disertai awan panas guguran (lava pijar) dengan jarak
luncur 4 km ke arah selatan pada Sabtu (12/7) kemarin pukul 23.05 WIB.
Lama letusan 267 detik. Hujan abu terjadi di beberapa tempat di Karo.
Namun, tidak ada penambahan jumlah pengungsi akibat letusan tersebut.
Saat ini Badan Nasional Penanggulangan
Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi Sinabung sebanyak 14.130 jiwa
(4.392 KK) terdiri dari 10.447 jiwa (3.143 KK) di 23 titik penampungan
dan 3.683 jiwa (1.258 KK) di rumah sewa.
Tujuh desa dan 1 dusun yang masih harus
mengungsi sesuai rekomendasi PVMBG adalah 3 desa di radius kurang 3 km
yang harus direlokasi yaitu desa Simacem, Sukameriah, dan Bekerah dengan
jumlah penduduk 1.212 jiwa (354 KK).
Selain itu juga ada 4 desa dan 1 dusun di
radius 3-5 km di mulut bukaan kawah yaitu Desa Gurukinayan, Berastepu,
Gamber, Kutatonggal, dan Dusun Sibintun sebanyak 2.142 jiwa (654 KK).
Mengatasi hal tersebut, Kepala BNPB,
Syamsul Maarif telah memerintahkan penanganan pengungsi dapat
dituntaskan secara cepat bersama Pemda Sumut dan Karo.
"Sejak 25 Mei 2014 tanggung jawab
penanganan Sinabung telah diserahkan kepada Gubernur Sumut karena
masalah ditangani saat ini adalah masalah rutin penanganan pengungsi,"
ujar ujar Syamsul melalui pers rilis kepada wartawan, Jakarta, Minggu,
(13/7).
Syamsul menyatakan saat ini diusahakan
pengungsi tidak lama tinggal di pengungsian maka disewakan rumah dengan
biaya Rp 300 ribu/bulan/KK, lahan pertanian dengan biaya Rp 2
juta/KK/tahun, dan diberi jadup. Ini semua, ujarnya, atas inisiatif
pengungsi. Saat ini ada 3.683 jiwa (1.258 KK) yang telah tinggal di
rumah sewa.
Sementara itu, ada pula pengungsi yang belum bersedia pulang. Mereka bersedia pulang apabila atap-atap rumah yang rusak telah diperbaiki. Total dibutuhkan 230 ribu lembar seng untuk perbaikan tersebut.
Sementara itu, ada pula pengungsi yang belum bersedia pulang. Mereka bersedia pulang apabila atap-atap rumah yang rusak telah diperbaiki. Total dibutuhkan 230 ribu lembar seng untuk perbaikan tersebut.
"BNPB telah mengirimkan 100 ribu lembar
seng senilai Rp 9 miliar. Kekurangan yaitu 130 ribu lembar seng senilai
Rp 13 miliar akan dibiayai APBD Karo dan APBD Provinsi Sumut," sambung
Syamsul.
Namun, belum semua kekurangan ini
terpenuhi. Pasalnya, hingga saat ini APBD Karo belum disahkan DPRD Karo,
sedangkan dari Provinsi Sumut masih menunggu APBDP yang akan diusulkan
pada September 2014 mendatang.(flo/jpnn/mk)
0 komentar:
Post a Comment