Hosting Unlimited Indonesia

Jokowi Minta Menteri ESDM Baru Perhatikan Kalimantan

Written By Unknown on Thursday, September 4, 2014 | Thursday, September 04, 2014

Jakarta (Metro Kalimantan) - Presiden terpilih Joko Widodo menyatakan dirinya akan selektif dalam memilih calon menteri. Salah satu pemicunya adalah karena dia tak ingin kejadian seperti yang dilakukan Menteri ESDM Jero Wacik terulang kembali.

Jero Wacik resmi menjadi tersangka KPK lantaran melakukan pemerasan senilai Rp 9,9 miliar. Jokowi pun ingin nantinya dia dibantu oleh orang-orang berintegritas.

"Saya sampaikan bolak-balik, memilih menteri itu harus yang mempunyai karakter kuat, integritas yang bagus dan kemampuan manajerial yang kuat. Saya enggak mau komentarin itu (kasus Jero Wacik), tapi ini bicara ke depannya," kata Jokowi usai menghadiri acara silaturrahmi dengan guru bantu di GOR Otista, Jakarta Timur, Rabu (3/9/2014).

Meski menyatakan tak ingin komentari secara khusus mengenai kasus yang menimpa Jero, rupanya Jokowi pernah menyindir kinerja Menteri ESDM tersebut. Kala itu Jokowi tengah berkampanye menjelang pilpres di hadapan Perhimpunan Indonesia-Tionghoa (INTI).

Jokowi menyatakan bahwa dirinya jengah dengan pengelolaan energi yang ada sekarang ini. Pengalaman buruk pernah dia rasakan ketika bertandang ke Kalimantan, sebuah pulau yang menurutnya sarat akan energi.

"Saya belum lama ini menginap di Kalimantan. Masa baru tiga hari menginap, listriknya byar pet. Tidak habis pikir saya, di zaman seperti ini di Indonesia masih ada yang begitu. Padahal Kalimantan kan kaya energi," tutur Jokowi di Bandung Convention Centre, Jl Soekarno-Hatta, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/7/2014).

Pria yang akhirnya memenangkan pilpres itu menganggap seharusnya Pulau Kalimantan dapat menopang kebutuhan energi dari pengolahan batu bara. Tetapi kementerian terkait terkesan tak mau tahu akan hal tersebut.

"Kalau saya jadi Presiden sudah saya pecat itu menterinya. Dua tahun tidak capai target, langsung pecat. Kalau dengan sistem itu kan jadi menteri-menteri ini bekerja lebih cepat. Banyak lho orang Indonesia mengantre ingin jadi menteri. Mending saya pilih orang-orang profesional saja," imbuh Jokowi yang kemudian menyatakan bahwa dalam pengelolaan energi ada banyak mafia yang campur tangan.(dtk/mk)

0 komentar: