Hosting Unlimited Indonesia

Polisi ; Aksi FPI Demo Ahok Sudah Direncanakan

Written By Unknown on Saturday, October 4, 2014 | Saturday, October 04, 2014

Barang Bukti Yang Disita Polisi Saat FPI Berdemo
Jakarta (Metro Kalimantan)  - Polisi menyebut aksi bentrok yang dilakukan oleh massa FPI di gedung DPRD DKI Jakarta ternyata sudah direncakan. Unjuk rasa tersebut berbeda dengan isi surat pemberitahuan mereka kepada pihak kepolisian.

“Mereka awalnya memberitahukan akan unjuk rasa ke Balai Kota. Ini surat pemberitahuannya yang ditandatangani oleh Habib Shahab dan Habib Novel sebagai penanggungjawab. Mereka akan ke Balai Kota dengan massa kurang lebih seribu orang,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto pada pers di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (4/10/2014).

Rikwanto membeberkan isi surat pemberitahuan bertanggal 1 Oktober itu. Latar belakang demo FPI yakni karena kebijakan pemprov DKI berupa larangan menjual hewan kurban di trotoar, dan larangan pemotongan hewan kurban di masjid serta di sekolah.

“Bunyi suratnya FPI adakan aksi tolak Ahok di Balai Kota. tapi dalam prakteknya mereka tidak ke Balai Kota, tetapi ke gedung DPRD. Di sana orasi sekitar 3-5 menit, memprovokasi. Setelah itu mereka langsung lakukan penyerangan secara membabibuta melempari petugas,” jelas Rikwanto.

Aksi anarkisme ormas itu beragam. Menurut Rikwanto, mereka melempar batu pada polisi yang berjaga, menghunuskan samurai dan menyabet-nyabetkannya, memukulkan senjata kayu, dan melempar kotoran sapi yang memang sudah disiapkan.

Hasil olah TKP, polisi menemukan batu-batu dan kotoran sapi sudah disiapkan di dalam mobil komando tempat soundsystem. Ada juga batu-batu yang dibawa di dalam tas ransel hitam. Selain itu polisi juga mengamankan barang bukti berupa samurai seukuran hampir satu meter dengan bendera FPI DPW Bekasi Raya.

“Batu-batu itu tidak ada di TKP, artinya memang sengaja dibawa dan dipersiapkan oleh mereka untuk melempari petugas. Bahan macam-macam, ada yang tajam, pecahan beling, genteng, cone block. Kemudian di mobil tersebut juga ada berkarung-karung kotoran sapi dan bambu-bambu yang disiapkan memang untuk perbuatan anarkis,” jelasnya sambil menunjukkan barang bukti.

Akibat aksi itu, 16 petugas polisi terluka, termasuk Kapolsek Metro Gambir. Selain itu, gedung DPRD juga mengalami kerusakan. Begitu juga mobil-mobil yang diparkir di kompleks tersebut.

Setelah melakukan pemeriksaan selama 24 jam, polisi akhirnya menetapkan 22 orang tersangka yang dianggap memprovokasi massa. Dari jumlah itu, semua sudah ditahan, kecuali satu lagi koordinator lapangan, Habib Novel Bamukmin yang masih dalam pencarian hingga hari ini.(dtk/mk)

0 komentar: