Jakarta (Metro Kalimantan) - Kaolisi Merah Putih menguasai jabatan strategis di DPR, yakni pimpinan
DPR. Kursi ketua dan empat wakil pimpinan DPR diduduki oleh para
politisi KMP, yakni Ketua DPR dari Fraksi Golkar Setya Novanto, dan
empat wakil ketua, yaitu Fadli Zon Fraksi Gerindra, Agus Hermanto dari
Fraksi Demokrat, Fahri Hamzah dari Fraksi PKS, Taufik Kurniawan dari
Fraksi PAN.
Melihat komposisi ketua dan empat wakil ketua
pimpinan DPR, peneliti dan pengamat ekonomi-politik dari Indonesian
Today, Ferdy Hasiman khawatir KMP melakukan pelemahan terhadap Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) agar kasus korupsi yang menjerat elite-elite
politik yang tergabung dalam partai KMP tidak diteruskan.
“Terpilihanya
ketua DPR, Setyo Novanto, dari Partai Golkar, menunjukkan bahwa tak ada
seleksi atas perilaku petinggi DPR. Kalau Ketua DPR-nya sering di
panggil KPK, bagaiamana lembaga itu bisa meningkatkan kualitasnya dan
bisa mengontrol roda pemerintahan dengan baik?” ujar Ferdy di Jakarta,
Kamis (2/10).
Ferdy memandang bahwa KMP berpotensi besar
melakukan revisi UU KPK dengan tujuan untuk melemahkan posisi KPK.
Apalagi, KPK sekarang sedang mengusut sejumlah kasus korupsi yang banyak
melibatkan elite-elite dari KMP.
“KPK sedang mengusut kasus
korupsi yang melibatkan Gubernur Riau, Anas Maamun yang juga politisi
Partai Golkar, terkait alih fungsi hutan menjadi perkebunan sawit.
Petinggi PPP, Suryadarma Ali juga sudah menjadi tersangka KPK, karena
korupsi dana haji di kementerian Agama. Kader Partai Demokrat, Jero
Wacik (Mantan Menteri ESDM) juga sudah menjadi tersangka kasus korupsi
di kementerian ESDM. Andi Malaranggeng, Anas Urbaningrum dan anak Syarif
Hasan juga sedang berada dalam penyelidikan KPK,” beber Ferdy.
Selain
merevisi UU KPK, menurut Ferdy, peluang besar lain yang dapat
melemahkan KPK adalah pemilihan pimpinan KPK. Dalam proses pemilihan
pimpinan KPK, presiden hanya mengajukan nama pimpinan KPK, tetapi yang
berhak memilih adalah DPR.
“KPK sekarang hanya mengandalkan
dukungan Presiden, tetapi apakah Jokowi-JK dapat mengamankan KPK jika
mereka tidak bisa mengontrol DPR, yang juga mendapat dukungan kuat dari
beberapa group bisnis yang akan melemahkan KPK,” jelasnya.
Ferdy
mengharapkan agar adanya gerakan publik untuk mengotral perilaku anggota
DPR sekarang. Menurutnya, perilaku anggota DPR sekarang merupakan
signal kuat untuk konsolidasi kekuatan kembali ke era Orde Baru.(sp/mk)
Hati -hati Pelemahan KPK Oleh DPR
Written By Unknown on Friday, October 3, 2014 | Friday, October 03, 2014
Label:
metronasional
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment