Tongkang Batubara |
Korban yang tewas adalah, Bahrian (mandor), Awi (putra dari Bahrian) warga Hulu Sungai Selatan dan Akhmad Kosasi
warga Tamban,Batola. Sementara
Syarifuddin alias Udin yang juga nyaris tewas ketika mencoba menolong korban
saat ini kondisinya masih dirawat di Rumah Sakit Hoegeng Imam Santoso (RS
Bhayangkara).
Berdasarkan informasi
dihimpun dilapangan, mereka berempat tersebut tengah bekerja untuk
membersihkan tongkang batubara Sentosa 12 yang
tambat di perairan wilayah Tamban setelah habis bongkar muat diperairan Tabonio.
Ahmad Kosasi
yang saat itu sedang mencari batubara yang sudah tidak terpakai diatas tongkang kemudian masuk ke dalam palka dikira didalam palka banyak batubara yang masuk kedalam tongkang. Tapi cukup lama Ahmad berada
di dalam ternyata tak kunjung keluar. Udin pun mencoba masuk ke dalam untuk
melihat kondisi rekannya.
Namun
bukannya bisa menolong korban, Udin malah nyaris tewas juga, lantaran diduga
juga terhirup udara beracun di dalam palka. Beruntung Udin cepat keluar dari dalam palka. Saat ini Udin masih dalam perawatan medis di
rumah sakit.
“Udin semula
masuk untuk melihat keadaan Ahmad tapi karena terhirup udara beracun yang ada
didalam palka Udin cepat keluar, tapi akhirnya pingsan. Diduga Bahrian dan Awi yang melihat Udin keluar dan
kemudian pingsan, lalu masuk ke dalam palka tapi akhirnya ikut tewas,” ujar
Kanit Gakum Ditpolairud Polda Kalsel AKBP Kukuh kepada wartawan.
Kukuh
mengatakan, pihaknya saat ini sudah memintai keterangan sejumlah saksi termasuk
korban yang selamat dalam persitiwa tersebut. Selain itu guna mengetahui jenis
gas beracun apa yang ada di dalam palka, pihaknya sudah mengambil sampel darah
ketiga korban.
Kukuh menambahkan “Beberapa saksi
korban sudah kita mintai keterangan termasuk pemilik tongkang dan yang bekerja di tongkang batubara Sentosa 12 milik PT SBS (Sinar Bintang
Samudera) ” (ags)
0 komentar:
Post a Comment