Kapolri Badrodin Haiti (Ant) |
"Kita kan punya pengalaman menangani Pilkada, Pileg, dan Pilpres. Semua itu kita lakukan hal yang sama dan karena ini persiapannya panjang, maka akan lebih baik. Serentak tidak serentak sama saja buat kami," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti Minggu (26/4).
Tapi, masih kata Badrodin, Pilkada serentak yang dilakukan untuk level bupati dan walikota itu akan bermanfaat untuk mengantisipasi adanya pemilih yang tidak jelas yang bisa saja dikerahkan dari lokasi lain, seperti yang dicurigai pernah terjadi.
"Saya usulkan juga mengapa tidak sekaligus dengan gubernurnya. Tapi dijawab kan ada masa gubernurnya yang belum habis. Tapi ya bisa saja, dipilihnya sekarang, sertijabnya nanti. Tapi itu hanya usul," lanjutnya.
Selain itu, Badrodin melanjutkan, pihaknya juga mengusulkan jika sengketa Pilkada yang dilaporkan ke Bawaslu daerah untuk sebaiknya dtarik untuk ditangani ke Panwaslu di pusat.
"Itu karena kalau tetap ditangani di daerah, sementara di daerah itu ikatannya lebih kental antara elit dengan grassroot, bahkan saling kenal, itu semua potensi masalah. Kalau ditarik ke Jakarta, potensi konflik itu akan bisa diminimalkan," lanjutnya.
Kalaupun ada kelompok yang tidak puas, dan misalnya mereka mengerahkan massa, maka massa itu harus berangkat ke Jakarta lebih dahulu. Tentu ini akan menyusahkan aliran massa itu dibandingkan jika mereka berdemo di kantor Bawaslu di daerah.
"Ya silahkan saja datang ke Jakarta kalau kuat ngongkosi. Ini adalah usul kami sebagai salah satu strategi pengamanan. Kami sudah menginventaris segala potensi itu di tiap daerah. Yang tentu masing-masing berbeda-beda," tambahnya. (Sp/mk05)
0 komentar:
Post a Comment