Sekjen PEPPIRKA saat bersama media (ags) |
Banjarmasin, Rotan adalah salah satu budidaya tanaman
yang dibudidayakan oleh masyarakat pedalaman Kalimantan sejak mulai dari nenek moyang mereka, jenis
varitas yang masih dibudidayakan mereka adalah varitas irit dan taman dengan
hasil panen jenisnya sega dan runtih. Dari dulu hingga sekarang mereka masih
membudidayakan tanaman rotan mereka di kebun mereka dan bahkan dipekarangan
rumah mereka di pedalaman Kalimantan.salah satu sentra tanaman budidaya rotan
di Kalimantan adalah desa Muara Pulau Kec. Tabukan Kabupaten Barito Kuala
Kalimantan Selatan kata Sekjen
Perkumpulan Petani Pedagang dan Industri Rotan
Kalimantan (PEPPIRKA) M Irwan Riyadi.
Irwan
mengatakan Di desa Muara Pulau ini bisa menghasilkan kurang lebih 300 ton per
minggu hasil panen rotan ini sangat luar biasa untuk potensi pengembangan rotan
di Kalimantan.type hasil produksi rotan tersebut adalah sebagai berikut :
|
|
|
No
|
Jenis
Hasil produksi Rotan
|
Type
ukuran hasil produksi rotan Kalimantan pada umumnya
|
1
|
Sega dan Runtih
|
Sop Kecil Uk : 4/8
Sop Besar Uk : 8/11
Kubu kecil : 4/6
Kubu Besar : 8/11
|
Melihat
hasil diatas maka kita dapat ketahui bersama bahwa besarnya potensi produksi
rotan di pulau Kalimantan.kalau lebih lanjut dapat didalami siapa saja yang
terlibat dalam produksi rotan ini. Ternyata banyak pihak yang terlibat dalam
produksi rotan di Kalimantan , pihak tersebut adalah Pedagang Kecil / Usaha kecil yang bertugas mengumpulkan hasil panen
rotan ditingkat petani rotan, di tingkatan pedagang kecil ini dilakukan proses
lanjutan dari hasil rotan tersebut di lakukan gosok runtih dan gosok sega.
Setelah
itu pedagang kecil melakuan pengasapan dan penjemuran hasil rotan tersebut ,
setelah dirasa cukup maka rotan tadi kemudian di galung atau di paking dan
segera di pasarkan kepedagang besar di pusat pusat kota atau di ibukota
propinsi di beberapa propinsi dikalimantan. Dari tahapan diatas telah dapat
kita lihat secara gamblang bahwa telah terjadi proses industry yang dilakukan
ditingkat pedagang kecil dengan melibatkan tidak sedikit tenaga kerja untuk
melakukan pekerjaan tersebut.
Tahapan
selanjutnya setelah hasil Rotan tadi di beli oleh Pedagang Besar maka proses selanjut dilakukan oleh pedagang besar antara lain adalah
memilah hasil rotan tadi untuk dilakukan proses pemisahan size/ukuran rotan,
setelah terpisah pedagang besar melakukan kembali pembersihan atau penggosokan
lebih lanjut rotan tersebut, setelah digosok pedagang besar kembali melakukan
paking sesuai size yang di pasarkan baik itu size/ukuran yang diperlukan oleh
industry rotan lanjutan di Kalimantan, dari pedagang besar ini telah
mempekerjakan banyak tenaga kerja untuk melakukan proses lanjutannya, dan perlu
di ketahui tahapan yang dilakukan itu tidak menggunakan mekanis melainkan hanya
menggunakan tenaga manusia sehingga banyak pekerja yang terlibat dalam proses
tersebut, maka menurut kami hal diatas juga merupakan proses industry yang
dilakukan oleh pedagang besar tersebut.
Selanjutnya
adalah tahapan akhir dari perjalanan rotan tersebut masuk ke Industri Rotan
Besar , yaitu dalam tahapan ini pabrik pengolahan rotan akan melakukan produksi
pemisahan Rotan tersebut menjadi hasil Hati Rotan dan Kulit Rotan. Dalam
tahapan ini pula sangat banyak sekali menyerap tenaga kerja untuk melakukan
tahapan ini, selain memilah kembali size rotan dalam proses industry juga
kembali melakukan penjemuran Rtan sebelum dilakukan tahapan pemisahan hati dan
kulit rotan tersebut.
Dari
hal diatas maka tergambarlah secara terang benderang bahwa mulai dari
pembibitan,penanaman, pemeliharaan rotan di kebun sampai dengan proses akhir
pemisahan hati dan kulit rotan adalah suatu proses industry. Yang disebut
sebagai industry rotan , hal ini
dapat di gambarkan proses tersebut tidak lepas dari awal sampai akhir hasil
yang didapat murni 100 % adalah Rotan
tidak ada hasil tambahan selain dari pada rotan itu sendiri.
Sehingga dapat
di simpulkan industry Rotan Hulu nya berada di Petani Rotan Kalimantan
sedangkang Hilirnya Berada Di industry Rotan Asalan dan Industry Rotan pemisah
Hati dan Kulit Rotan.yang berada di Kalimantan Pula, bukan di Industry Mebel dan Bukan Di industry lainnya yang
notaben nya tidak semua produk mereka menggunakan rotan secara utuh baik dari
jenis dan ukuran rotan itu sendiri.
ironissekali kalau kita harus mengorbankan industry rotan dengan menyebutkan bahwa
industry hilir rotan adalah industry mebel atau yang lainnya.dalam proses
pertanian dan industry rotan ini pula didapat nilai tambah nya berupa asal
budidaya rotan mendapat nilai tambah dari pedagang kecil dan besar dan
selanjutnya mendapat nilai tambah kembali di tingkat industry pemisah hati dan
kulit Rotan.
Industry rotan adalah industry yang konsisten menggunakan
rotan secara utuh dan menghasilkan produk rotan pula secara utuh dan
mendapatkan nilai tambah dalam produksinya secara utuh menghasilkan ROTAN itu
sendiri bukan membuat suatu produk yang dimana produk tersebut tidak menjadikan
rotan Kalimantan menjadi bahan seluruhnya dalam produk tersebut. Kata Sekjen
PEPPIRKA Irwan
Sekjen
PEPPIRKA menambahkanbahwa kita harus lebih bijaksana dalam menyikapi hal
tersebut, jangan sampai sebuah kebijakan yang diambil oleh pemangku kebijakan
berimbas negative terhadap salah satu pihak yang sebenanya adalah penyangga
utama dalam pembudidayaan dan produksi Rotan di INDONESIA, kita harus
berterimakasih kepada Petani dipedalaman Kalimantan yang sampai saat ini masih
membududayakan rotan walau pun harga yang didapat jauh dari harapan mereka,
kita juga harus berterimakasih kepada pedagang kecil dan besar juga ke industry
rotan yang masih bertahan dan masih berusaha tetap exsis dalam memasarkan Rotan
Di TANAH AIR KITA INDONESIA RAYA. Ditengah terus menurunnya harga, ditengah
himpitan ekonomi yang kian menerpa, ditengah kegundah gulananya ditandatanganinya
AFTA dan MEA maka kami Para petani rotan, Para pedagang Rotan, para Industri
Rotan yang sudah diambang kehancuran ini mencoba bersuara, mencoba mengajak PIHAK
PIHAK yang masih perduli terhadap ROTAN untuk duduk bersama kami guna menata ulang TATA NIGA ROTAN DI INDONESIA DAN DUNIA.
MelaluI Perkumpulan Petani Pedagang dan
Industri Rotan Kalimantan ( PEPPIRKA ) kami bersuara mengajak para pelaku
usaha rotan bersinergi bersama kami, ikut dibelakang kami untuk mewujudkan ROTAN KALIMANTAN BERJAYA KEMBALI.
Menjadikan rotan komoditas unggulan untuk export
INDONESIA guna mendongkrak pendapatan pemerintah di bidang non migas khususnya.
Selain
itu ketua PEPPIRKA M Nirwandi menyampaikan 10 usulan kebijakan yang harus diambil segera untuk
menyelamatkan Petani,pedagang dan Industri Rotan Kalimantan. Adapun 10 ususlan
kebijakan tersebut sebagai berikut :
- 1. Segera revisi dan cabut Permandag No 35 / M-DAG/PER/11/2011 Tanggal 30 November 2011 tentang pelarangan export rotan mentah dan setengah jadi
- 2. Segera menyususun regulasi yang baru dimana merumuskan industry Hulu dan Hilir Rotan Kalimantan merupakan produk jadi rotan bukan lah mebel rotan,furniture,dan lain lain, melainkan industry hilir rotan adalah produk Rotan Asalan dan Rotan hasil pemisahan hati dan Kulit Rotan.
- 3. SELAMAT KAN SEGERA PETANI DAN BURUH TANI ROTAN DAN DENGAN SEGERA MENGATUR TATA NIAGA ROTAN DI INDONESIA
- 4. Rotan Kalimantan Bukan Lah Hasil Hutan melainkan Hasil Budidya Perkebunan Rotan Rakyat di Pedalaman Kalimantan Khususnya
- 5. Segera Memisahkan Industry ROTAN dengan Industry Pengolahan ROTAN Mebel dan lainnya karana dirasa kurang relevan dalam hal peningkatan Produksi Rotan Kalimantan.
- 6. Segera Melakukan Inventarisasi Petani,Pedagang dan Industri ROTAN Kalimantan yang masih bertahan dan yang sudah tutup usaha dan industrinya.
- 7. SEGERA MELAKUKAN KOORDINASI DENGAN PEMANGKU KEBIJAKAN INDUSTRI ROTAN GUNA MERUMUSKAN TATA KELOLA NIGA ROTAN YANG BERBASIS EKONOMI KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM MENUJU KEADILAN DAN PEMERATAAN BAIK PUSAT MAU PUN DAERAH
- 8. SEGERA MELAKUKAN LANGKAH LANGKAH PENYIAPAN INFRASTRUTUR EXPORT DI DAERAH PENGHASIL ROTAN YANG MEMILIKI INFRASTRUKTUR YANG MUMPUNI GUNA SEBAGAI PINTU KELUARNYA HASIL ROTAN.
- 9. SEGERA MELAKUKAN KONSOLIDASI DITINGKAT PETANI,PEDAGANG DAN INDUSTRI ROTAN REGIONAL DI KALIMANTAN
- 10. SEGERA MENGHENTIKAN DAN MEMBATASI PRODUK YANG MENYERUPAI ROTAN KARNA SANGAT
TIDAK RAMAH LINGKUNGAN DENGAN SEGERA MENYIAPKAN ROTAN BUDIDAYA SEBAGAI BAHAN
OLAHAN BAGI INDUSTRI PENGOLAHAN YANG SAAT INI MULAI DI TINGGALKAN DAN BAHKAN
AKAN PUNAH DALAM HAL PEMANFAATANNYA. M Nirwandi Juga Menjamin ketersedian Rotan jadi hasil budidaya untuk kebutuhan dalam negri dan Luar Negri untuk dikelola dan diperuntukkan bagi kemaslahatan masyarakat Indonesia karna sesuai dengan amanat Pancasila dan Undang Undang dasar 1945 dan sesuai dengan implementasi dari Ekonomi Kerakyatan yang diusung oleh Presiden Kita yaitu Bapak JOKO WIDODO.Untuk kondisi sampai hari ini Rotan budidaya di Kalimantan sangat lah banyak dan melimpah, perkebunannya pun masih terbentang luas di tempat kami sehingga kami menghimbau kesemua pihak agar jangan takut tentang pembukaan kran export rotan, karna dengan dibukanya hal tersebut maka harga rotan kembali di jaman kejayaannya , tarap hidup petani akan meningkat dan pendapatan Negara pun kembali didapat secara utuh, selama ini mulai dari tahun 2011 sampai dengan 2015 petani rotan telah menelan pil pahit dari kebijakan rotan yang dikeluarkan tersebut, oleh karna itu kita berkewajiban untuk meningkatkan tarap hidup petani rotan, menghidupkan kembali industry rumah tangga dalam pengolahan Rotan kalimantan, kita harus kembali menghidupkan pabrik pabrik Rotan kalimantan yang telah mati suri.Melalui tulisan ini kami Perkumpulan Petani, Pedagang dan Industri Rotan Kalimantan (PEPPIRKA) Mengetuk Hati Pemeritah saat ini untuk lebih memperhatikan Petani,Pedagang,dan Industri ROTAN Kalimantan yang sudah dalam keadaan di ujung tanduk, kami sadar perjuangan kami ini masih panjang dan pasti menghadapi kendala. Tapi kami yakin Pemerintah saat ini lebih serius untuk membangun ekonomi kerakyatan,dan lebih pedululi terhadap kaum menengah kebawah.ehingga tebesitlah oleh kami selogan perjuangan kami adalah “ ROTAN KALIMANTAN BERJAYA KEMBALI ATAU MATI DIMAKAN WAKTU’ Kata Nirwandi (ags)
Friday, May 20, 2016 | 0
komentar | Read More