guru tuntut tunjangan sertifikasi .net |
BANJARBARU – Puluhan guru pendidikan agama islam (PAI), Selasa (4/3)
siang kemarin mendatangi Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Banjarbaru.
Mereka meminta kepastian nasib tunjangan sertifikasi 2013 yang tidak
dibayarkan hingga tahun 2014 sekarang.
Kedatangan dewan guru ini
pun sebenarnya sudah yang kesekiankalinya. Sebelumnya mereka disuruh
untuk melengkapi berkas sertifikasi pada 17 Februari kemarin.
Dijanjikan, setelah melengkapi berkas dengan deadline
yang ditentukan dana sertifikasi bisa dicairkan. Berkas ini sendiri
berupa waktu jam mengajar 24 jam seperti persyaratan sertifikasi.
Diceritakan salah seorang guru, tunjangan sertifikasi yang dibayarkan
Kemenag Banjarbaru tahun 2013 baru empat bulan. Itu pun dibayarkannya
pada bulan Mei tiga bulan dan Juni satu bulan. Bahkan ada yang
dibayarkan tiga bulan saja di tahun 2013.
Ditunggu-tunggu hingga akhir tahun, sisa pembayaran delapan bulan tak
kunjung dibayarkan. Alhasil, kesabaran mereka pun memuncak, Selasa (4/3)
kemarin.
Sejumlah dewan guru sebelumnya juga pernah mendatangi Kantor Wilayah
(Kanwil) Kemenag Kalsel, informasi yang mereka dapat, dana tunjangan
sertifikasi itu sudah ada di masing-masing kabupaten/kota sejak Januari
2014 kemarin. Inilah yang menjadi pertanyaan mereka, kenapa hingga awal
Maret 2014 belum juga dicairkan.
“Kami pernah bertanya-tanya juga dengan pegawai di Kemenag Banjarbaru,
katanya tinggal tandatangan Kepala Kantor saja lagi. Tapi apakah selama
itu,” ucapnya.
Kemudian ucapnya, rencana pencairan itu pun tidak maksimal dari sisa
yang belum dicairkan tahun 2013. Melainkan enam bulan. “Kalau yang tahun
kemarin dibayarkan empat bulan, artinya sisanya delapan bulan. Namun
rencananya ini enam bulan. Tapi ok lah tidak apa, tapi kami minta
kepastian dari Kemanag,” ucapnya.
Ada informasi mengenai pemeriksaan jadwal jam mengajar selama 24 jam.
Hal ini pun menurut dewan guru siap, apalagi mereka diawasi pengawas dan
Kepsek masing-masing sekolah. “Kalau saya sendiri mengajar 31 jam.
Karena hanya dua orang guru agama di sekolah kami,” ucap guru lainnya.
Keterlambatan ini sendiri praktis membuat mereka gigit jari. Mereka pun
mengaku bosan dengan janji-janji pihak Kemenag Banjarbaru dalam
pencairan sertifikasi. Alhasil banyak tudingan keras dari dewan guru
ini. “Sawat bekulat duitnya di bank. Bangkak parut,” kecam seorang guru, Jarkasi.(rb/mk)
0 komentar:
Post a Comment