Banjarmasin - Tidak
selamanya memiliki jabatan sebagai pimpinan partai politik bisa merengkuh kursi
legislatif. Buktinya, banyak petinggi parpol di Banua yang harus gigit jari
karena tidak terpilih.
Diantanya
adalah ketua parpol Hanura, Munasib Haliki , yangmana pada pertarungan DPRD
provinsi di daerah pemilihan Kalsel 6 yang meliputi Kotabaru dan Tanah Bumbu
total suara yang di dapat Munasib hanya 11.652 suara. Dengan demikian
anggota DPRD Kalsel ini harus bisa legowo
Kendati
demikian, dari segi perolehan kursi, parpol ini mengalami peningkatan,
sebab, dari hasil Pemilu 2009, hanya bisa menyumbang satu kursi.
Dan, untuk 2014, dua kursi berhasil di raih yakni oleh Hj kamariatul
Herlina dari dapil 3 Batola dengan 11.711 suara, dan Riduansyah dari
dapil Kalsel 5 yang meliputi HSU, Tabalong dan Balangan dengan 18.120
suara.
Selain itu
Ketua DPW PKS, Ibnu Sina juga harus merasakan pahitnya politik. Betapa tidak,
kendati memiliki suara terbesar di internal partai pada dapil 2 di Kabupaten
Banjar, namun secara hitungan anggota DPRD Kalsel ini tidak bisa duduk di
parlemen karena secara keseluruhan hanya mendapatkan 12.249 suara.
Parahnya,
perolehan kursi di parlemen dari partai berbasis Islam ini juga mengalami
penurunan drastis. Sebab, dari hasil pemilu silam, parpol ini berhasil
menempatkan 7 (tujuh) orang kadernya, namun di pemilu kali ini hanya 4 (empat)
orang yang tersisa yakni Haryanto, Riswandi, Habib Hasan Alhabsy serta Surinto.
Hal serupa
juga dialami Partai Amanat Nasional. Sang ketua wilayah Djumenhuri yang
bertarung pada kursi DPR RI dapil Kalsel 1 yang meliputi Kab Banjar, Batola,
Tapin, HSS, HST, HSU, Tabalong dan Balangan harus bisa mengakui keunggulan
parpol lain seperti Golkar, PDI-P, PPP, Gerindra serta PKB.
Tidak
hanya gagal menuju senayan, namun perolehan kursi DPRD provinsi yang di dapat
PAN ini juga merosot tajam dari 5 kursi hasil Pemilu 2009, menjadi satu kursi
di 2014 ini, yang berhasil disumbangkan Soraya dari dapil 2
Kabupaten Banjar dengan 15.800 suara.
Pimpinan
parpol lainnya yang juga harus mengelus dada karena kalah di Pemilu 2014 ini
adalah Pangeran Iberahim dari Partai Bulan Bintang, serta Suparta dari Partai
Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Kendati
demikian, tidak sedikit pimpinan parpol yang juga berhasil melenggang menuju
kursi legislatif, baik tingkat daerah maupun pusat seperti Fikri dari Demokrat,
Zairullah Azhar dari PKB, serta Adriansyah dari PDI-Perjuangan.
Ketua
Dewan Pimpinan Provinsi PKPI Kalsel Suparta mengatakan walau dirinya
gagal menuju senayan, namun peroleh kursi DPRD kabupaten dari PKPI melonjak
tajam dibandingkan 2009 silam.
“Periode
lalu kami hanya mendapatkan tiga kursi di 3 kabupaten, namum kali ini 8 kursi
sudah berada dalam genggaman tangan. Diantaranya pada Kabupaten Balangan, Tala,
HST dan Kabupaten Banjar,” jelasnya.
Sementara
itu, Ketua prodi ilmu komunikasi FISIP Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin, Fakhrianoor (Senin 28/4) diminta komentarnya, menilai fenomena politik saat ini masih bersifat mengambang. Artinya, saat ini massa tidak ada yang militan atau tidak fanatik terhadap parpol. Jelasnya.(ipik)
0 komentar:
Post a Comment