Jakarta - Truk-truk bertonase besar dan kelebihan
muatan kerap terlihat bila melintas di jalur Pantura atau Selatan. Tentu
tak sedikit publik yang bertanya-tanya, mengapa truk kelebihan muatan
bisa bebas melenggang, bukankah akan membuat jalan menjadi cepat rusak?
Bagaimana dengan jembatan timbang?
Sudah menjadi rahasia umum bila di jembatan timbang ada 'bau tak sedap'. Tapi bagaimana membuktikannya,
toh banyak pejabat terkait cuek saja. Nah, kali ini
Ganjar melakukan
sidak pada Minggu (27/4/2014) malam. Sidak dilakukan sekitar pukul 20.00
WIB ketika hendak kembali ke Semarang setelah tugas dinas di Banyumas,
Cilacap, dan Tegal. Saat melintas di jembatan timbang Subah, Ganjar
memutuskan untuk mampir.
Di jembatan timbang itulah Ganjar
mengamuk. Dia melihat praktik tak sedap alias pungli. Saat Ganjar di
lokasi, dia melihat seorang kernet truk menaruh uang di meja.
"Buat siapa itu? Heh? Buat siapa?," kata Ganjar dengan nada tinggi pada Minggu malam.
Seteleh
menginterogasi petugas Dishub, Ganjar memerintahkan agar semua laci
dibuka. Betapa kagetnya Ganjar ketika ia membuka salah satu laci dan
melihat dua amplop berisi uang. Ia lalu mengambil dan membanting dengan
keras dua amplop itu ke meja.
"Buka semua laci! Apa kayak gini
ini? Hah? Apa ini? Buka emua laci! Siapa yang tanggung jawab ini?" ujar
Ganjar sambil membanting amplop.
Apa yang dilakukan Ganjar tentu
perlu diapresiasi. Ganjar turun ke lapangan dan tak memungkiri adanya
praktik pungli. Selama ini banyak pejabat tutup mata atas tindakan para
oknum itu. Tanya saja para sopir yang melintas di jalur Pantura dan
Selatan yang kelebihan muatan, berapa banyak uang mereka setor ke oknum
tertentu?
KPK Dan ICW apresiasi contoh Gubernur Jateng Ganjar
"Cara Ganjar perlu dicontoh dan jadi model baru pemberantasan korupsi
oleh seorang kepala daerah. Blusukan tidak hanya melihat kondisi rakyat
tetapi juga blusukan antikorupsi," jelas aktivis Indonesia Corruption
Watch (ICW) Emerson Yuntho saat berbincang di Jakarta, Selasa
(29/4/2014).
Blusukan Ganjar ini bisa menjadi model baru.
Blusukan yang dilakukan Ganjar juga soal membenahi sistem antikorupsi
yang sudah menjadi rahasia umum kerap dilakukan oknum tak bertanggung
jawab.
"Blusukan untuk memerang korupsi ataupun pungli yang membebankan masyarakat," terang Emerson.
"Sidak yang dilakukan Pak Ganjar jelas ada gunanya, karena memang
sesekali harus dilakukan schocking seperti itu," kata Wakil Ketua KPK
Bambang Widjojanto saat berbincang, Selasa (29/4/2014).
Bambang
juga menyarankan agar Ganjar tak berhenti sampai pada sidak saja. Mesti
ada langkah yang efektif menjaga agar kasus serupa pungli di jembatan
timbang tak terulang.
"Benahi sistem tata laksana tugas dan
fungsi karena bisa jadi di situ ada titik rawannya; Bangun dn kembangkan
sistem pengawasan yang lebih efektif sehingga bisa meminalisir
bertemunya niat dan kesempatan yang jadi penyebab kejahatan," saran
Bambang.
"Lanjutkan dengan tindakan korektif yang dipadu-padankan
dengan insentif bagi yang perform dan akuntabel dalam menjalankan
tugasnya," tambahnya lagi.(dtk/mk)
.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment