kebakaran Lahan di Riau |
Pantauan dari heli BNPB, terlihat ada 3 titik api yang cukup luas terbakar di kawasan cagar biosfer di Kabupaten Bengkalis, Riau, Selasa (1/4/2014). Titik api terluas justru berada di zona inti cagar biosfer tersebut.
Dari lahan yang terbakar, tampak jelas kepulan asap putih bak gunung yang menjulang tinggi. Kepulan asap putih menutup sebagian besar kawasan konservasi tersebut.
Di lokasi kawasan penyanggah terlihat hutan tanaman industri (HTI) terbakar cukup luas. Lahan perusahaan ini tak terjaga sehingga api merembet ke lahan mereka.
Tidak hanya lahan yang dibakar secara luas untuk perkebunan sawit. Barak-barak liar masih menjamur di lokasi cagar biosfer. Padahal dua pekan lalu, Satgas telah membakar belasan barak liar yang dijadikan tempat penginapan para pencuri kayu.
Ketika dipantau lewat udara, tampak jelas tenda biru kembali bermunculan. Pembalakan liar di kawasan itu masih terus terjadi. Seakan mereka yang melakukan pencurian kayu itu tak memperdulikan sekalipun satgas telah dibentuk untuk menangani kebakaran lahan.
Di lokasi cagar biosfer, terlibat banyak tumpukan kayu hasil jarahan liar. Kayu-kayu tersebut telah tersusun rapi tinggal diangkut lewat kanal yang ada di sana. Jika saja, benar-benar Satgas akan ditarik, maka tidak tertutup kemungkinan kebakaran dan penjarahan kayu alam secara besar-besaran akan tetap berlanjut.
Dalam siaran pers BNPB, hari ini menyebutkan pantauan citra satelit NOAA-18 kembali menunjukan nihil titik panas (hotspot) di Riau. Hasil yang serupa juga ditunjukan oleh citra satelit Terra & Aqua.
"Pasukan TNI akan ditarik seluruhnya pada Jumat tanggal 4 April nanti. Penanggulangan selanjutnya dikembalikan kepada Pemprov Riau," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Sutopo Purwo Nugroho.(dtk/mk)
0 komentar:
Post a Comment