Jakarta (Metro Kalimantan) - Barisan Koalisi Merah Putih Kamis (2/10/2014) dini hari tadi memenangkan
pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat. Bendahara umum Partai
Golkar Setya Novanto terpilih sebagai Ketua DPR. Dia didamping empat
wakil, yakni Fadli Zon (Gerindra), Agus Hermanto (Demokrat), Fahri
Hamzah (PKS) dan Taufik Kurniawan (PAN).
Terpilihnya kubu
Koalisi Merah Putih ini dipastikan akan mengancam posisi Presiden dan
Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla. "Mengancam
dalam pengertian posisi saya kira tidak, mengancam dalam pengertian
kebijakan pasti," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia Syamsuddin Haris, Kamis
(2/10/2014).
Kebijakan-kebijakan yang diajukan oleh Jokowi
menurut Syamsuddin rentan diganggu oleh Koalisi Merah Putih yang saat
ini mendominasi di parlemen. "Gangguan biasanya dalam bentuk penggunaan
hak politik DPR, seperti hak interpelasi, hak angket, dan sebagainya,"
kata dia.
Namun ancaman dari parlemen itu bisa saja dihindari
jika kubu Koalisi Indonesia Hebat yang mengusung Jokowi-JK bisa mengubah
peta politik di DPR. Koalisi Indonesia Hebat yang beranggotakan Partai
Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai
Hanura, dan Partai Nasional Demokrat bisa 'merangkul' partai di kubu
lawan.
Misalnya, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Amanat
Nasional dan Partai Demokrat. "Tentu ini ada konsekuensi logisnya dengan
mempertimbangkan kompisisi di kabinet," kata Syamsuddin.
Saat
ini kekuatan Koalisi Merah Putih menguasai separuh lebih di parlemen,
yakni 352 kursi. Terdiri dari Golkar (91 kursi), Gerindra (73), PKS
(40), PPP (39), PAN (48), dan Demokrat (61).
Sementara Koalisi
Indonesia Hebat hanya menguasai 208 kursi yang terdiri dari; PDIP (109),
PKB (47), NasDem (36), dan Hanura (16).(dtk/mk)
Jokowi - JK Terancam Oleh Koalisi Merah Putih
Written By Unknown on Thursday, October 2, 2014 | Thursday, October 02, 2014
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment