Hosting Unlimited Indonesia

Banyak Caleg Yang Gigit Jari Tidak Terpilih

Written By Unknown on Wednesday, April 30, 2014 | Wednesday, April 30, 2014

Banjarmasin - Tidak selamanya memiliki jabatan sebagai pimpinan partai politik bisa merengkuh kursi legislatif. Buktinya, banyak petinggi parpol di Banua yang harus gigit jari karena tidak terpilih.
 
Diantanya adalah ketua parpol Hanura, Munasib Haliki , yangmana pada pertarungan DPRD provinsi di daerah pemilihan Kalsel 6 yang meliputi Kotabaru dan Tanah Bumbu total suara yang di dapat Munasib hanya  11.652 suara. Dengan demikian anggota DPRD Kalsel ini harus bisa legowo
 
Kendati demikian, dari segi perolehan kursi, parpol ini mengalami peningkatan, sebab,  dari hasil Pemilu 2009,  hanya bisa menyumbang satu kursi.  Dan, untuk 2014, dua kursi berhasil di raih yakni oleh Hj kamariatul Herlina dari dapil 3 Batola dengan  11.711 suara, dan Riduansyah dari dapil Kalsel 5 yang meliputi HSU, Tabalong dan Balangan dengan 18.120 suara. 
 
Selain itu Ketua DPW PKS, Ibnu Sina juga harus merasakan pahitnya politik. Betapa tidak, kendati memiliki suara terbesar di internal partai pada dapil 2 di Kabupaten Banjar, namun secara hitungan anggota DPRD Kalsel ini tidak bisa duduk di parlemen karena secara keseluruhan hanya mendapatkan 12.249 suara.
 
Parahnya, perolehan kursi di parlemen dari partai berbasis Islam ini juga mengalami penurunan drastis. Sebab, dari hasil pemilu silam, parpol ini berhasil menempatkan 7 (tujuh) orang kadernya, namun di pemilu kali ini hanya 4 (empat) orang yang tersisa yakni Haryanto, Riswandi, Habib Hasan Alhabsy serta Surinto.
 
Hal serupa juga dialami Partai Amanat Nasional. Sang ketua wilayah Djumenhuri yang bertarung pada kursi DPR RI dapil Kalsel 1 yang meliputi Kab Banjar, Batola, Tapin, HSS, HST, HSU, Tabalong dan Balangan harus bisa mengakui keunggulan parpol lain seperti Golkar, PDI-P, PPP, Gerindra serta PKB.
 
Tidak hanya gagal menuju senayan, namun perolehan kursi DPRD provinsi yang di dapat PAN ini juga merosot tajam dari 5 kursi hasil Pemilu 2009, menjadi satu kursi di  2014 ini, yang berhasil disumbangkan Soraya dari  dapil 2 Kabupaten Banjar dengan 15.800 suara.
 
Pimpinan parpol lainnya yang juga harus mengelus dada karena kalah di Pemilu 2014 ini adalah Pangeran Iberahim dari Partai Bulan Bintang, serta Suparta dari Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia.
Kendati demikian, tidak sedikit pimpinan parpol yang juga berhasil melenggang menuju kursi legislatif, baik tingkat daerah maupun pusat seperti Fikri dari Demokrat, Zairullah Azhar dari PKB, serta Adriansyah dari PDI-Perjuangan.
 
Ketua Dewan Pimpinan Provinsi PKPI Kalsel Suparta mengatakan walau dirinya  gagal menuju senayan, namun peroleh kursi DPRD kabupaten dari PKPI melonjak tajam dibandingkan 2009 silam.
 
“Periode lalu kami hanya mendapatkan tiga kursi di 3 kabupaten, namum kali ini 8 kursi sudah berada dalam genggaman tangan. Diantaranya pada Kabupaten Balangan, Tala, HST dan Kabupaten Banjar,” jelasnya.
Sementara itu,  Ketua prodi ilmu komunikasi FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 

Fakhrianoor (Senin 28/4) diminta komentarnya, menilai fenomena politik saat ini masih bersifat mengambang. Artinya, saat ini massa tidak ada yang militan atau  tidak fanatik terhadap parpol. Jelasnya.(ipik)

0 komentar: