Hosting Unlimited Indonesia

Jaksa Marah Persidangan Diliput Media

Written By Unknown on Friday, May 16, 2014 | Friday, May 16, 2014

Banjarmasin -  Pada persidang kasus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar yang menjadikan  Mafruji alias Ilmi (44) sebagai pesakitan dalam persidangan. Bukannya senang persidangan itu diliput media, justru terbalik, jaksa penuntut umum Sunah malah marah, yang mana pada saat itu sidang yang dipimpin mejelis hakim Anne tersebut diliput awak media .

Yang lebih mengherankan, Jaksa Sunah dari Kejaksaan Tinggi Kalsel menelpon panitera pengganti pengadilan, Adi Rahmi, agar tidak memberikan surat dakwaan yang dibacakannya di persidangan kepada wartawan.

Ketika para  awak media yang saat itu lagi mencatat surat dakwaan di samping Panitera Pengganti Adi Rahmi tiba-tiba mengangkat handphone yang berasal dari Jaksa Sunah. Setelah menerima handphone itu panitera pengganti  itu langsung menarik surat dakwaan.

"Mohon maaf mas nanti saya yang disalahkan," kata Adi Rahmi seraya menyembunyikan surat dakwaan tersebut di hadapan awak media.

Sunah mengatakan, dia menelpon panitera tersebut karena untuk memberitahukan kepada panitera kalau wartawan ingin mencatat surat dakwaan itu agar langsung meminta ke hakim. Karena hakim yang punya wewenang bukan panitera.

"Saya tidak pernah melarang," kata jaksa  Sunah dari Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan  tersebut.

Mafruji alias Ilmi (44) warga Jalan Gasang Mandiri RT 011 Desa Muara Kintap Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanahlaut yang merupakan Direktur CV Sebanti Jaya tersebut didudukkan sebagai pesakitan Pengadilan Negeri Banjarmasin, setelah ditangkap Ditpolair Polda Kalsel, Selasa (11/2/2014) sekitar pukul 21.00 Wita.

Ilmi (44) diduga menjual BBM kepada nelayan melebihi harga eceran yang sudah ditentukan. Harga solar yang semestinya Rp 5.500 dijual seharga Rp 6.200 per liter.

Caranya, terdakwa melalui CV Sebanti Jaya yang dipimpin terdakwa menerima BBM solar per bulan lebih dari 8 truk tangki isi 5000 liter. Ternyata sebagai pengelola khusus kepada nelayan, solar itu dijual dengan harga Rp 6.200.(Burhani Yunus/MK)

0 komentar: