Hosting Unlimited Indonesia

Karena Utang Rp.400 Ribu Tega Membunuh Majikan

Written By Unknown on Tuesday, August 5, 2014 | Tuesday, August 05, 2014

Evakuasi Korban Pembunuhan Pasutri Toko Sanjaya
Banjarmasin (Metro Kalimantan) - Pembunuhan pemilik toko sanjaya di tembus terminal akhirnya di ekspos ke media, Senin (4/08/2014). Pada ekspos ini langsung dipimpin oleh Kapolda Kalimantan Selatan Brigjen Pol Machfud Arifin,  mengatakan motif kasus pembunuhan terhadap pasangan suami istri (Pasutri) Hendriawan Tri Kusumah (67) dan Erniwati Candranata (61) pemilik toko bahan bangunan "Sanjaya" hanya karena utang Rp400 ribu.

Kapolda didampingi Kapolresta Banjarmasin Kombes Pol Suharyono yang menggelar ekspos di Aula Polresta Banjarmasin,, pelaku pembunuhan pemilik toko Sanjaya di Jalan Tembus Pal 6 atau Jl Pramuka Banjarmasin adalah Solihin alias M Hazar (27) warga Jalan Tembus Mantuil, Lokasi 3, Banjarmasin Selatan. selama ini diketahui sebagai salah seorang sopir di toko bangunan tersebut.

Setelah melakukan pengejaran selama sembilan hari sejak tanggal kejadian hari Rabu ( 30/07/2014) , tersangka Solihin berhasil ditangkap oleh Jantanras Polresta Bajarmasin 

"Motif pembunuhan sadis yang dilakukan tersangka itu ternyata hanya karena tersinggung disebut punya utang Rp400 ribu oleh korban," ujarnya.

Karena tersinggung kata kata korban terkait utangnya yang belum dibayar, pelaku tega mencekik kedua korban dengan seutas tali dan menyelamkan kebak mandi. "Itu yang dilakukan pelaku terhadap Hendriawan Tri Kusumah dan  kejadiannya di lantai atas," tutur Machfud.

Ternyata, lanjut dia, korban Erniwati Candranata yang juga merupakan isteri Hendriawan sempat memergoki aksi kejahatan itu, lalu lari dan dikejar pelaku hingga ke lantai bawah dia dibunuh juga.

Aksi pembunuhan terhadap  Erniwati cukup sadis yakni dengan mencekik leher korban pakai tali lalu dibenturkan kepalanya kedinding tembok kemudian mulutnya dirobek menggunakan pisau.

Dia menambahkan, pelaku ditangkap di rumahnya di Jalan Tembus Mantuil, beserta barang bukti antara lain, tiga HP, enam buah ATM, dompet-dompet korban. "Uang korban Rp 3,2 juta yang dibawa kabur pelaku sudah habis," ujarnya.

"Sementara mobil korban terpisah ditemukan di wilayah Anjir, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalsel pada salah satu bengkel di sana (sekitar 25 kilometer barat Banjarmasin)," tambahnya.

Dia mengaku hanya sekitar satu bulan bekerja dengan kedua korban, yakni sebagai sopir setiap hari libur Minggu. "Baru empat minggu kerja dengan mereka, dan kenal dengan korban sejak 2013," ujarnya.

Dia juga mengaku, sesudah melakukan pembunuhan itu, dirinya masih di Banjarmasin hingga tertangkap. Bahkan sempat bekerja di salah satu toko elektronik di daerah simpang empat Jalan A Yani Banjarmasin.

Dia menyatakan, sangat menyesal atas tindakan jahatnya itu, karena tidak hanya akan menghadapi hukuman berat, namun juga mempermalukan keluarga besarnya. "Saya punya anak dan istri," katanya.(udin Tu
lele)

0 komentar: